Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2024

Normalisasi Perilaku Tidak Sehat

Normalisasi Perilaku Tidak Sehat: Ketika yang Tidak Wajar Dianggap Wajar Dalam masyarakat modern, dinamika sosial dan tekanan kehidupan sehari-hari seringkali membawa perubahan pada persepsi kita tentang apa yang dianggap normal atau wajar. Perilaku atau kebiasaan yang pada awalnya dianggap tidak wajar atau bahkan tabu, secara bertahap dapat diterima dan dinormalisasi oleh masyarakat. Fenomena ini menunjukkan fleksibilitas sosial dan adaptasi budaya, namun juga membawa pertanyaan penting tentang dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mental, fisik, dan kesejahteraan sosial. Artikel ini akan menggali beberapa contoh perilaku yang tidak wajar tapi telah dinormalisasi dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat. 1. Kerja Lembur Berlebihan Dalam banyak budaya korporat, bekerja lembur hingga larut malam telah menjadi norma dan seringkali dianggap sebagai tanda dedikasi atau komitmen terhadap pekerjaan. Perilaku ini, meskipun berpotensi merugikan kesehatan mental dan fisik, seringkal

Dampak Buruk Perkembangan Teknologi AI bagi Pelajar

Dampak Buruk Perkembangan Teknologi AI bagi Pelajar Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah membawa revolusi besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari industri, kesehatan, hingga pendidikan. AI mampu mengoptimalkan proses pembelajaran, menyediakan sumber belajar yang interaktif, dan membantu guru dalam mengelola kelas. Meski memiliki banyak manfaat, perkembangan teknologi AI juga membawa dampak negatif, khususnya bagi pelajar. Artikel ini akan mengulas beberapa dampak buruk tersebut.   1. Ketergantungan Berlebihan pada Teknologi Salah satu dampak negatif yang paling mencolok adalah ketergantungan berlebihan pelajar pada teknologi AI. Banyak pelajar mulai bergantung pada AI untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka, seperti membuat esai, menjawab soal matematika, atau bahkan untuk kegiatan belajar sehari-hari. Hal ini bisa mengurangi kemampuan kritis dan kemampuan pemecahan masalah mereka karena kurangnya praktik dan usaha dalam